Secara harfiah khusnul khatimah dapat diartikan sebagai akhir hidup yang baik. Dari pengertian ini tersirat di dalamnya, yakni akan terhentinya sesuatu dari fungsinya atau berpisahnya sesuatu kekuatan yang dapat menggerakkan sesuatu barang atau benda dan itu yang kita kenal dengan mati.
Sampai saat ini belum pernah ada orang yang sudah mati kemudian hidup kembaliuntuk dapat menceritakan kepada kita bagaimana kepayahan dan kesukaran yang di hadapi seseorang ketika menghadapi sakratul maut yang amat mengerikan. Tetapi dapatlah di pastikan menurut pandangan mata bahwa kegelisahan, kesukaran dan ketakutan dalam menghadapi kematian. Hal ini akan berlaku bagi orang-orang yang ingkar, banyak dosa serta melakukan kezaliman di muka bumi ini, dan tidak pernah bertaubat sampai ajal tiba. Akan tetapi, bagi orang-orang yang senantiasa taat dan beramal saleh, serta banyak melakukan kebaikan selama hidupnya dengan landasan iman dan mencari ridha Allah Swt, maka sangatlah ringan dan gampang dalam menghadapi sakratul maut. Allah Swt berfirman :
" Ingatlah ketika roh sudah sampai dikerongkongan orang saling bertanya, siapakah yang dapat mengobatinya. ? Akhirnya yakinlah ia akan mati. ketika itu berbelitlah kepayahan tindih menindih, maka kepada tuhanmulah hari itu akan kembali padahal ia tidak pernah membenarkan ajaran Allah dan Rasulnya dan tidak pula mengerjakan sholat maka ia membohongi ajaran agama danselalu berpaling lalu berkata sombong di tengah-tengah keluarganya, celakahlah engkau dan celaka sekali". (QS. Al-Qiyamah : 26-35)
Dengan ayat di atas Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang dipayahkan waktu matinya adalah orang-orang yang mendustakan agama, tidak mengerkan sholat, oran-orang yang bergeliman dosa dan maksiat. Adapun orang-orang yang gampang dan ringan di waktu sekaratnya di jelaskan Allah Swt dengan firmannya :
"Adapun jika akan meninggal itu orang yang dekat dengan Allah, maka baginya diberi keentengan, kelegaan dan kenikmatan surga. (QS. Al- Waqiah : 88-89)
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap dosa dan kejahatan pernah dilakukan oleh seseorang diwaktu hidupnya pasti mengalami kesulitan pada saat mengalami kematian. Pada saat sakratul maut jelas sekali dalam ingatannya kalau ia pernah mencuri, menipu, korupsi, merampok, berzina, memfitna, menganiaya, membunuh, maka seluruh perbuatan tersebut tergambar di hadapannya pada saat sakratul maut. sehingga ia sangat kepayahan dan tersiksa karena melihat dosa-dosa dan kejahatan di masa hidupnya. sebagaiman firman Allah Swt :
"Dan engkau akan merasa ngeri kalau engkau melihat malaikat-malaikat pencabut nyawa seraya memukul muka dan belakang mereka sambil berkata : kamu rasakan siksa yang membakar yang demikian di sebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Allah tidak berlaku zalim terhadap hamba-hambanya". (QS. Al. Anfal : 50-51).
Sementara itu adapun orang-orang yang di entengkan, dilegakan, dan disenangkan oleh Allah dalam menghadapi sakratul maut ialah orang-orang yang beriman dan beramal shaleh. Semua ibadah yang pernah dilakukan semasa hidupnya terhadap Allah dan terhadap sesama mahluk, begitupula kegembiraan dan kesenangan hati orang-orang yang pernah merasakan akibat dari kebaikannya, Allah kumpulkan lalu diutuslah berpuluh-puluh malaikat rahmat untuk menghibur hatinya di waktu menghembuskan nafasnya pada deti-deti terakhir sehingga ia merasa tenang, senang, gembira, dan bahagia. Allah Swt menjanjikan dalam Al-Qur'an :
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, tuhan kami Allah kemudian mereka senantiasa berlaku lurus dalam hidupnya niscaya akan turun kepada mereka malaikat-malaikat lalu mengatakan : janganlah kamu takut dan sedih dan bergembiralah dengan surga yang dijanjikan Allah untukmu" (QS. Fussilat : 30)
Bagi mereka yang memiliki bekal kematian dimana dan kapan saja terjadinya kematian itu adalah sama. Tetap enteng dan nikmat. Mati diatas kasur, diatas pesawat atau dikapal laut maupun mati di bantai maka matinya disebut dengan khusnul khatimah.
wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar